"Segala kebaikan bersumber dari kerelaan. Maka jika engkau mampu, relakanlah. Namun jika tidak mampu, maka bersabarlah" (Umar ibn Khattab RA)
Hidup yang kita jalani ini adalah merupakan pergiliran yang udah digariskan sama Allah. Allah menciptakan segala sesuatu berpasang - pasangan, dan mempergilirkannya di dalam dunia. siang dan malam, senang dan susah, bahagia dan sedih, hidup dan mati, mendapatkan dan kehilangan, dan lain - lainnya. Maka kita sebagai makhluq Nya lah yang bertugas untuk menjalani semua itu. Dan untuk menjalani semua kondisi itu dengan baik, dengan senang hati, kita harus memiliki sebuah bekal yaitu Kerelaan. sikap rela adalah dimana hati dan perbuatan kita dapat berdamai dengan kondisi yang ada, sehingga hati menjadi lapang, tak ada reaksi yang berlebihan dan semua berjalan normal - normal saja. Oleh karena itu sikap rela dengan sesuatu kondisi adalah keberkahan tersendiri bagi yang memilikinya. Karena tak semua orang bisa memiliki sikap ini, terlebih sesaat setelah dia menghadapi sebuah kondisi tertentu. Misalnya lamaran kerja kita ditolak. Ini bukan kondisi bagus, namun jika kita menghadapinya dengan penuh kerelaan, maka semua akkan berjalan baik - baik saja. Sedih? mungkin ada, namun tak terlalu menjadi beban fikiran yang menghantui sampai kita meratapi kegagalan itu sampai sedemikian rupa.
Dalam menghadapi hidup, kadar kerelaan kita akan menjadi indikator, seberat apa masalah yang kita hadapi, dan sebesar apa kesyukuran kita ketika mendapatkan kejayaan. Dalam melakukan suatu pekerjaan, kerelaan kita juga yang akan mensugesti pikiran kita, seberapa beratkah pekerjaan yang sedang kita laksanakan. Seorang ayah yang bekerja membanting tulang mengorbankan harta, tenaga, bahkan terkadang harga diri demi mencari nafkah untuk keluarga yang ia cintai tak akan melontarkan sedikitpun keluhan atas apa yang ia lakukan, karena ia bekerja dengan setinggi - tingginya kerelaan. Seorang ibu yang bertaruh jiwa melahirkan anak - anaknya dengan kesakitan yang amat sangat, tidak akan meratapi kondisinya yang kritis tersebut, karena ia melkukan itu dengan sepenuh kerelaan dari hatinya. Lihat? betapa sebuah kerelaan dapat merubah semua kepahitan menjadi kenikmatan. Karena kerelaan akan melahirkan cinta, dan cinta mengalirkan enrgi kenikmatan tersebut.
Dalam kapasitas kita sebagai hamba Allah, kita harus meyakini, bahwa seluruh kondisi hidup yang kita jalani adalah suratan Allah yang Dia gariskan untuk kita semua. Ketika kita mendapat nilai buruk dalam mata pelajaran, maka itu bukan keputusan guru yang memberi nilai kepada kita, melainkan itu adalah keputusan Allah yang terbaik untuk kita, mungkin tersebab usaha atau do'a kitayang kurang maksimal. begitu juga dengan kondisi - kondisi lainnya. Oleh karenanya, kerelaan seorang mukmin adalah kerelaan yang dibingkai dengan keimanan dan dimuarakan kepada Allah semata. Sama seperti cinta, benci, marah, dan yang lainnya. Amatlah penting bagi kita untuk bersikap rela kepada Allah SWT. Rela akan keberadaan Nya sebagai Rabb kita , dan rela akan ketentuan Nya sebagai jalan hidup kita. Begitu juga sebaliknya, adalah sangat bahaya ketika kita tidak memiliki, atau kurang memiliki kerelaan akan keberadaan dan ketentuan Allah. karena apabila kita sudah tidak memiliki kerelaan terhadap Nya dan terhadap ketentuan Nya,, maka yang ada kita akan menjadi hamba yang tak tahu diri, kita akan kecewa dengan kondisi - kondisi negatif kita. kekecewaan ini menghilangkan kesyukuran, dan bahkan melahirkan bibit - bibit keraguan kita kepada Allah SWT, na'udzubillah.
Akhirnya, marilah terus berusaha untuk belajar rela kepada Allah, dengan segala ketentuan Nya yang dituliskan kepada kita. Sehingga kita menjadi pribadi - pribadi yang sentiasa bersangka baik kepada Nya, kita juga akan bersemangat dan optimis dalam setiap aktivitas kita karena kita yakin seluruh aktivitas kita adalah jalan melakukan penghambaan kepada Nya. Dan yang terpenting adalah, dengan kerelaan itu kita menjadi pribadi yang pandai bersyukur kepada Nya, apapun hasil yang Dia berikan. Semoga..
09.17 |
Category:
Motivasi hari ini
|
2
komentar
Comments (2)
makasih bg nasehatnya..
selalu bersyukur akan takdir yang Dia buat untuk kita.:D
siip.. nasehat pribadi ni.. kalau bisa dipakai sama yang lain, Alhamdulillah... :)
-554-