Suhu politik Indonesia makin panas saja menjelang Pemilu April mendatang. Politisi-politisi yang merasa bakal mendapat simpati dari rakyat berlomba-lomba mencari simpati tersebut. Caranya?? bermacam-macam. Mulai iklan politik, saling lempar kritik, bahkan mengadakan Munas "tandingan" , dimana setelah sebuah Parpol selesai mengadakan Munsas, akan muncul Parpol lain yang mengadakan Munas dihari yang tidak terlalu berjauhan. Yah, siapa yang tahu niat alam hati manusia? Tapi setidaknya dalam dunia politik, semua perbuatan para politisi selalu dan harus dicurigai. :)

Nah,, menurut pandangan seorang Nashrullah, ada sebuah parpol yang baru2 ini menjadi perhatian publik. Setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjadi "artis" politik karena iklan politiknya yng menuai berbagai reaksi, sekarang Partai Demokrat menjadi "artis" berikutnya.

Bermula dari kritik pedas oleh Megawati Soekarno Putri yang mengkritik pemerintahan SBY yang notabene adalah ketua dewan pembina Partai Demokrat, partai ini langsung menjadi sorotan publik. mengapa? karena kritikan itu dijawab langsung oleh SBY dengan nada serupa, namun berupa pantun. Dari saat itulah "perang" politik antara PD dan PDI-P bermula. Semula, publik menganggap Megawati adalah orang yang hanya bisa mengkritik saja dan hanya bisa mencari-cari kelemahan orang lain. Hal ini tentu saja membuat ratting Megawati sbg. Capres turun. dan sebaliknya, SBY malah justru terdongkrak posisinya dimata rakyat.

Namun, aku merasa SBY malah memperkeruh suasana dengan membalas kritikan Megawati itu dengan sebuah kritikan juga yang tak kalah pedasnya. Hal ini menurutku bukanlah langkah bijak, karena jelas, bagi orang yang berfikiran maju, akan menganggap baik SBY maupun Megawati keduanya setali tiga uang. Sama saja. harusnya sebagai kepala negara SBY tidaklah menanggapi kritik seperti itu. Tapi sekali lagi, dalam dunia politik semuanya tidak bisa ditebak secara pasti.

Ok, belum reda perseteruan kedua Partai besar ini, muncul satu masalah lagi. Nah, untuk kali ini giliran Partai Demokrat, partai yang diulahin sama PDI-P malah berulah. dan sasarannya adalah Partai terbesar di Indonesia ini, GOLKAR. Dilansir KOMPAS, salah seorang petinggi Partai Demokrat mengatakan bahwa PD kemungkinan tidak akan berkoalisi lagi dengan GOLKAR, karena beliau menganggap, GOLKAR diprediksikan hanya meraup sedikit suara di Pemilu April mendatang. tidak tanggung-tanggung, petinggi partai ini menyebutkan kaLo GOLKAR hanya akan mendapatkan 2,5% suara saja..!!! Bisa dibayangkan bagaimana reaksi dari Partai Pohon beringin ini?? dan benar saja,, Jusuf Kalla langsung menanggapi statement ini dengan tegas. bahwa mimpi jika Golkar hanya bisa meraih suara sebanyak itu.

Saat dikonfirmasi, timbullah berbagai pembelaan, Slip Of tongue, salah persepsi dan sebagainya. seakan-akan Demokrat merasa khawatir jika Golkar sampai menindak lanjuti pernyataan salah seorang petingginya ini.

SBY sekarang dalam posisi "siaga". karena ulahnya dan beberapa bawahannya, Ia kini seolah terjepit diantara PDI-P dan GOLKAR. Karena jangan salah,, jika karena ini PDI-P dan GOLKAR bersatu, maka Demokrtat bukanlah tandingan yang sulit buat mereka.

Apapun yang terjadi, jika calon pemimpin kita seperti ini sekarang,, waduh,, gimana ini..??!!
kaLo saya nganggap ini seperti "tawuran" politik....




=554=

Comments (3)

On 23 Februari 2009 pukul 19.25 , Anonim mengatakan...

Wah... ternyata memang seru ya perang politik di Indonesia...

 
On 23 Februari 2009 pukul 19.29 , Anonim mengatakan...

ya iya Lah...

secara.. Indonesia.. rajanya tawuran..

=554=

 
On 23 Februari 2009 pukul 19.29 , Anonim mengatakan...

ya iya Lah...

secara.. Indonesia.. rajanya tawuran..

=554=