Jum'at, 14 November 2008, saya mendapat berita dari seorang teman bahwa lusa akan diadakan rihlah gabungan group mentoring ikhwan KPPM SHADIK ( Organisasi yang saya geluti sejak 4 tahun terakhir) ke Pulau Tulang, sebuah pulau kecil disebelah selatan pulau Karimun. Mendengar kabar tersebut, saya langsung bersemangat untuk ikut. Walaupun saya bukan lagi seorang menti (yang dibina), dan saya juga belum menjadi seorang mentor. Sebab sudah lama sekali saya tidak mengikuti kegiatan semacam ini. Semenjak lulus SMA, saya belum pernah ikut kegiatan2 semacam ini lagi. Inilah kesempatan bagi saya untuk mengenang kembali, masa-masa saat masih menjadi menti dahulu. Tidak ada yangberubah, Suasana kehangatan masih terpancar dari wajah-wajah para peserta dan para mentor mereka masing-masing. Asal sekolah, dan latar belakang kehidupan sama sekali tidak terbedakan dalam acara ini. semua membaur mengikuti arahan para panitia yang terdiri dari mentor-mentor itu sendiri.

Tepat sekitar pukul setengah delapan, kapal yang mengangkut saya dan 54 orang lainnya berangkat menuju tempat tujuan kami, Pulau Tulang. Saya sudah pernah beberapa kali mengunjungi tempat itu dan dalam rangka rihlah dan tafakur alam juga. Selama perjalanan tak henti-hentinya bibir ini menyunggingkan senyum. Melambung ingatan saat masa-masa SMA dahulu. Bermain, dan belajar bersama orang-orang shaleh yang paham betul apa yang kmi, para remaja ini butuhkan. Tidak ada kekerasan, senioritas atau sarana apapun yang tidak mendidik. Semua dihadapi dengan lemah lembut dan penuh kebijaksanaan. Dan dengan 2 hal tadi itulah muncul kharisma yang sangat tinggi dalam diri para mentor-mentor tersebut, dan kami sangat segan kepada mereka, bukan karena gertakan atau kesenioritasan, tapi karena keteduhan wajah-wajah yang memancarkan kesabaran dan ketulusan dalam membimbing kami, dan dalam menyikapi kekanak-kanakan kami.

Acara pun dimulai. Ah,, semua tida pernah berubah! betapa indanya persaudaraan yang didasarkan satu keyakinan seperti ini. Kenangan itu menjelma lagi! Berta'aruf, bermain lempar bola, saling memercikkan air hingga makan siang. Semua berbaur dalam suatu kebahagiaan yang tiada duanya. Tak terasa penat yang melanda. Tak ada rasa dendam antara sesama kami. Dan semua rangkaian itu diakhiri dengan jabatan tangan dan pelukan hangat antara peserta dan panitia. Subhanallah.. adakah keindahan slain keindahan persaudaraan islam yang sedang kami nikmati ini??

saatnya kembali.. ombak lautan karimun cukup besar untuk ukuran kapal yang kami naiki. terbersit sedikit kecemasan dalam jiwa kami. lagi-lagi semangat persaudaraan menguatkan hati-hati kami. saling bergurau dan bernasyid ria menanggalkan rasa takut yang tadinya menguasai hati. tak terasa semua kegiatan harus diakhiri untuk sementara.

Ya,, aku akan selalu menantikan kebersamaan ini lgi wahai sahabat...?!



Comments (0)