Saat ini pemerintah Amerika Serikat harus mengeluarkan dana sebesar 700 miliar dollar atau sebesar Rp. 6.500 triliun untuk mengambil alih kepemilikan beberapa bank di negara itu yang terlilit kredit macet. Sementara itu, krisis ekonomi yang diawali dengan kredit macet perumahan ini telah mengakibatkan indeks harga saham di bursa Wall Street merosot tajam. Kondisi ini bahkan telah membuat bursa-bursa saham di dunia anjlok dan mengalami keruntuhan. Bursa saham di Eropa dan Asia termasuk yang paling parah, termasuk di Indonesia yang menutup bursa sahamnya hingga dua hari untuk menghindari terjadinya kejatuhan dan kerugian yang lebih besar.

Pertengahan tahun ini saja, pemerintah telah mengambil alih perusahaan Fannie Mae, Washington, dan Freddie Mac, Mc Lean, Virginia. Bulan lalu, bank sentral Amerika telah mengucurkan dana pinjaman sebesar 85 miliar dollar ke American International Group Inc (AIG), perusahaan asuransi terbesar di dunia. Banks sentral Amerika, Citigroup, dan Wells Fargo terus berunding untuk menyelamatkan aset-aset ekonomi di Amerika. Begitu juga dengan lembaga-lembaga keuangan pelbagai negara di dunia yang sibuk untuk menyelamatkan firma keuangan mereka yang terbelit kredit macet perusahaan di Amerika yang telah mengalami kebangkrutan.


Amerika bukan pertama kali mengalami krisis keuangan yang disebabkan kegoncangan pasar modal. Pada tahun 1929 nilai saham di Amerika berjatuhan dan menimbulkan depresi ekonomi yang sangat parah yang dikenal dengan The Great Depression atau “Depresi Besar” yang mengakibatkan kemelaratan, kelaparan, dan kesengsaraan.

Konggres dan pemerintahan mereka mereka juga menyetujui pengucuran dana talangan sebesar US$ 700 miliar (sekitar Rp. 6.500 triliun) untuk mengambil alih perusahaan dan institusi keuangan mereka yang terlilit krisis kredit macet sektor perumahan.

Sendi kehidupan vital orang Amerika benar-benar mengalami pukulan di saat mereka tuli. Amerika hari ini benar-benar menyaksikan kondisi siaga keamanan yang akan merubah kehidupan serba mewah orang Amerika menuju neraka yang tak tanggung-tanggung.

Kalau dulu Amerika mengeluarkan keputusan-keputusan untuk memberlakukan embargo ekonomi terhadap negara ini atau itu, maka hari ini kita saksikan Amerika malah memerlukan negara-negara yang dulu di embargo ekonominya untuk membantunya keluar dari musibah ini. Ia mulai menadahkan tangannya kepada berbagai negara dan rakyatnya agar mereka sudi membantunya.

Kerapuhan perekonomian Amerika juga sudah mulai terlihat ketika defisit yang terus menerus menimpa neraca perdagangan mereka yang mengakibatkan jatuhnya harga dollar secara dramatis, tanpa ada intervensi di tahun 1987. Pada pedagang saham segera beramai-ramai menjual sahamnya dan mengakibatkan kerugian internasional yang mencapai lebih dari 200 milyar dollar AS dalam beberapa jam saja. Hal ini diawali berkurangnya cadangan emas Amerika hingga hanya mencapai 50 trilyun dolar AS pada tahun 1970. Amerika sudah tidak mampu lagi mengkonversi dollar menjadi emas bila ada permintaan, hingga akhirnya hapuslah keterkaitan dollar dengan emas dan mulai diberlakukannya secara paksa mata uang dollar sebagai sistem mata uang dunia.

Kini, berbagai upaya tengah dilakukan Amerika dan hampir seluruh negara di dunia untuk menyelamatkan kerapuhan perekonomian ribawi kapitalis. Serangan 11 September 2001 memicu dan meruntuhkan secara cepat kerapuhan dan kepalsuan sistem perekonomian buatan manusia ini. Krisis keuangan global ini bisa saja, atas idzin Allah SWT, merupakan titik awal berakhirnya sebuah tirani, yakni Amerika. Kita memohon kepada Allah agar memperlihatkan keruntuhan dan kehancuran Amerika segera. Kita juga memohon kepada-Nya agar mencabik-cabik kekuasaan mereka, mencerai-beraikan persatuan mereka, menggoncangkan pijakan kaki mereka, mengalahkan serta menjadikan mereka sebagai ghanimah baridah (rampasan perang yang diperoleh dengan mudah, tanpa harus berperang) untuk kaum Muslimin.

Nah, sobat muslim, itulah gambaran ketika kita tidak tahu atau lupa, siapa diri kita sebenarnya. 6 detik, 6 hari, 6 bulan, atau 6 taun, semua itu hanya masalah waktu sampai DIA menurunkan azzab NYA...


Wallahu 'alam.....



(dikutip dari AR-RAHMAH BLOG)



=554=

Comments (0)